Selama ini, beban penggunaan kontrasepsi masih timpang, lebih banyak ditanggung oleh perempuan daripada laki-laki. Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2020 menunjukkan, hanya 3,12 persen pria di Indonesia yang menggunakan kondom, dan hanya 0,5 persen yang menjalani vasektomi sebagai metode KB. Sementara itu, berdasarkan data Susenas di tahun yang sama, KB di kalangan perempuan mencapai 31,2 persen dari total 49,25 juta perempuan menikah.
Pameran Instalasi Hotel For Play by VIVO mengajak pengunjung menyuarakan pentingnya penggunaan kondom dalam mendukung program KB yang setara. Acara ini berlangsung mulai 18 Januari hingga 23 Februari 2025 di Senayan Park, Jakarta Selatan. Edukasi tentang reproduksi divisualisasikan dengan menarik, pengunjung pun dapat berfoto di berbagai latar yang Instagram-able.
Melalui keindahan setiap instalasi, pameran ini juga memberi pesan pentingnya hubungan yang saling memuaskan antara perempuan dan laki-laki. Pasalnya, yang selama ini terjadi, kenikmatan perempuan kerap diabaikan karena budaya patriarki yang hanya menuntut kepuasan laki-laki. “Kontrasepsi bukan hanya soal mencegah, tetapi juga memastikan hubungan yang sehat dan setara. Pleasure bagi perempuan harus menjadi bagian dari percakapan, agar hubungan tidak hanya berpusat pada pria,” ungkap Yoevan Wiraatmaja selaku CEO Danpac.
Yoevan menambahkan VIVO berupaya menghadirkan kepuasan lewat berbagai produknya, seperti vibrator, cock ring, dan pelumas dll, yang dirancang untuk mendukung pengalaman intim yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi perempuan.
Selama ini, kontrasepsi hanya dibebankan kepada para istri, padahal terdapat berbagai macam resiko kesehatan reproduksi perempuan akibat KB:
1. Suntik: perubahan siklus menstruasi, penambahan berat badan, sakit kepala, nyeri payudara, munculnya jerawat dan berkurangnya kepadatan tulang.
2. Pil KB: pendarahan di luar masa haid, mual, sakit kepala, perubahan suasana hati yang mendadak, nyeri payudara.
3. IUD: kista ovarium, infeksi dengan gejala nyeri perut yang hebat, vagina mengeluarkan lendir yang berbau.
Pemaksaan kontrasepsi yang beresiko pada kesehatan reproduksi adalah bentuk kekerasan gender yang dapat meninggalkan trauma bagi korban serta membayangi masa depannya. Korban kekerasan berbasis gender sendiri berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan fisik & mental, depresi hingga Post Traumatic Disorder (PTSD).
Kondom dapat menjadi pilihan kontrasepsi yang sangat minim. Sebab, kondom tidak mempengaruhi hormon yang ada di dalam tubuh seperti dampak yang dihasilkan oleh KB suntik, Pil dan IUD. Selain itu, selama kondom yang digunakan tidak bocor, longgar dan robek dapat mengurangi risiko terkena infeksi menular seksual seperti Sifilis, Gonore & HIV.
Selain menikmati instalasi, pengunjung juga akan mendapatkan edukasi tentang kontrasepsi setara di Hotel for Play. Selain itu, pengunjung bisa berpartisipasi aktif dalam mencegah kekerasan gender dengan berkampanye sosial #NoFearWithVIVO melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Download aplikasinya di Play Store atau App Store dan ambil aksinya!
Sumber:
● https://rsudsoeselo.tegalkab.go.id/berita/sudah-saatnya-laki-laki-mulai-ber-kb
● https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1225818&val=11826&title =KEKERASAN%20DALAM%20IMPLEMENTASI%20KELUARAGA%20BERENCA NA%20KB%20TERHADAP%20PEREMPUAN%20DALAM%20PERSPEKTIF%20IS LAM
● https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-7-efek-samping-melakukan-suntik-kb-dan-cara mengatasinya?srsltid=AfmBOopWe-UHwbAlMCfiRvNAWLE6opQ-2Z_GDPZ8wsIKk AoaqCRV2Pkv
● https://www.alodokter.com/ingin-tahu-efek-samping-pil-kb
● https://www.halodoc.com/artikel/sebelum-pasang-ini-8-efek-samping-iud-yang-perlu-dik etahui?srsltid=AfmBOormL2O15eQY0PPKxDrYM1gfD6mMLXSZGAaKTi3q28LPqo0 v7twY
● https://www.alodokter.com/ketahui-manfaat-kondom-dan-efek-sampingnya ● https://www.kompas.com/parapuan/read/532790058/dampak-kekerasan-berbasis-gender yang-perlu-diketahui-menurut-pakar