Merdeka finansial adalah saat kita memiliki kemampuan atau penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sepanjang hayat tanpa harus bekerja atau bergantung kepada orang lain.
Tentu semua orang ingin mencapai status merdeka finansial. Sayangnya, hal tersebut sama sekali tidak mudah, terutama bagi perempuan, yang lebih banyak dibebankan pada urusan domestik dan tergantung secara finansial kepada pasangan.
Agar kamu tidak kehilangan konteks dari artikel ini, sebelumnya kami sudah membahas tentang kita merdeka finansial bagi perempuan penyintas. Kamu bisa baca pembelajarannya dengan klik gambar di bawah ini:
Kita tentu sudah tidak asing dengan nasihat keuangan seperti, jangan besar pasak daripada tiang. Namun, praktik dari kalimat tersebut sama sekali tidak mudah. Ada lebih banyak kebocoran terjadi pada pos keuangan yang sudah disusun sedemikian rupa. Meski begitu, masih ada harapan bagi perempuan untuk mencapai status kemerdekaan finansial jika kita disiplin dalam melakukan tips perencanaan keuangan. Kuncinya adalah jangan sekadar berencana tetapi lakukan perhitungan nyata.
Berikut ini tips perencanaan keuangan dari Cicilia Nina, Direktur AXA Financial Indonesia yang disampaikan pada Webinar bertajuk “Merdeka Finansial bagi Perempuan Indonesia”, 25 Agustus 2021 lalu.
Tantangan Meraih Kemerdekaan Finansial
Ada tiga faktor yang sering menghambat kemerdekaan finansial, yaitu:
Pertama, gaya hidup. Kita sering membeli sesuatu bukan karena kebutuhan, tetapi karena tuntutan gaya hidup. Dengan dalih memberikan penghargaan terhadap diri sendiri saat sukses mencapai sesuatu atau memberi hiburan saat diri sedang sedih, kita cenderung mewajarkan perilaku konsumtif yang melebihi pos perencanaan keuangan.
Faktor yang kedua adalah gengsi. Terkadang, kita membeli sesuatu bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk dipandang oleh orang lain. Kondisi ini bahkan lebih berbahaya dibandingkan tuntutan gaya hidup, karena kita tidak akan pernah selesai mencoba memuaskan orang lain.
Ketiga adalah faktor eksternal seperti inflasi, fluktuasi, situasi ekonomi, dan pandemi. Hal-hal ini adalah hal di luar kuasa diri kita yang suka tidak suka akan sangat memengaruhi aset maupun kondisi keuangan kita. Siapkah kita menghadapi situasi eksternal semacam ini jika tantangan internalnya saja masih belum teratasi?
Tips Perencanaan Keuangan untuk Mencapai Kemerdekaan Finansial
Menurut Cicilia Nina, tips perencanaan keuangan ini hanya menentukan satu persen dari tingkat keberhasilan kita mencapai kemerdekaan finansial, 99% lainnya ditentukan oleh disiplin dalam eksekusi perencanaan. Perlu digarisbawahi pula pentingnya tujuan yang jelas dalam perencanaan keuangan. Kita mesti punya tujuan untuk merdeka dari kondisi ekonomi lemah ke kondisi kemapanan serta meyakini tujuan tersebut.
“… pembagian persentase yang paling penting adalah bukan menyisakan tetapi menyisihkan. Saat dapat income, sisihkan untuk saving, investasi, atau emas, lantas sisanya pakai untuk pengeluaran. Disiplin dengan tujuanmu. You must have your dream and travel to your dream.” (Cicilia Nina, Direktur AXA Financial Indonesia)
Tips perencanaan keuangan yang dapat dilakukan adalah membuat anggaran dan mengatur pengeluaran. Bagi pendapatan ke dalam lima pos pengeluaran. Anggarkan maksimal 40–60% pendapatan untuk pos pengeluaran rutin seperti kebutuhan diri dan rumah tangga. Sementara untuk cicilan dan pelunasan utang, batasi besarnya maksimal 30% dari jumlah pendapatan. Idealnya, hindari cicilan yang lebih besar dari angka tersebut. Kemudian untuk investasi, tabungan, dan asuransi, beri jatah minimal 10% dari total pendapatan kita per bulan. Lebih dari ini akan lebih baik, tetapi setidaknya kita mesti menyisihkan pendapatan kita untuk dana darurat dan tabungan, lebih bagus lagi jika telah mempersiapkan dana masa depan. Terakhir, untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan sosialisasi beri anggaran masing-masing 10% dari penghasilan kita.
Meski terlihat kaku, tidak ada angka pasti dan terbaik dalam perencanaan keuangan. Pembagian persentase yang paling penting adalah kemampuan untuk menyisihkan bukan menyisakan, terutama untuk pos tabungan dan investasi. Ada kecenderungan pos keuangan ini baru diisi kalau ada sisa dari seluruh pengeluaran. Padahal, idealnya pendapatan kita anggarkan terlebih dahulu untuk tabungan dan investasi baru sisanya dipakai untuk pengeluaran.
Pahami Jenis Investasi untuk Meningkatkan Pendapatan
Tips lainnya yang tak kalah penting untuk mencapai kemerdekaan finansial adalah mengenal berbagai bentuk investasi yang berpotensi meningkatkan pendapatan. Menurutu Cicilia Nina, untuk punya perencanaan keuangan, perempuan harus punya beberapa jenis simpanan.
Simpanan pertama adalah tabungan. Tabungan merupakan simpanan jangka pendek yang dapat diambil kapan saja. Sayangnya, tabungan tidak bisa membuat kita kaya raya.
Jenis simpanan kedua yang tidak kalah penting adalah investasi. Tidak perlu modal besar untuk melakukan investasi. Kuncinya adalah disiplin. Salah satu bentuk investasi yang mudah dengan modal yang murah adalah reksadana. Namun. seperti halnya investasi, kita perlu memahami konsep high risk high return, dan sebaliknya. Namun, hasil kecil masih jauh lebih baik karena jika tidak ada risiko artinya tidak ada pemasukan sama sekali.
Bentuk simpanan yang terakhir adalah asuransi. Asuransi merupakan bentuk simpanan yang bersifat proteksi. Ia menjadi jaring untuk segala risiko keuangan yang mungkin timbul pada diri kita. Namun, jangan sembarang pilih asuransi. Kita mesti pintar-pintar untuk memilih asuransi yang terpercaya.
Itulah beberapa tips perencanaan keuangan dari Cicilia Nina, Direktur AXA Financal Indonesia. Jadi, sudah siap untuk mencapai impianmu merdeka secara finansial?